WeLCome to Sweet Space FoR YoU
.........."Welcome to My Sweet Space FoR YoU"..........
I HoPe You're HaPPy
Selasa, 23 Juni 2009
Kamis, 12 Februari 2009
Bahasa GauL...,
Kosakata | Artinya |
Berokap | Berapa |
Bokin | Bini, Pacar |
Bo’at | Obat |
Bo’il | Mobil |
Bokap | Bapak |
Boke | Miskin |
Bokep | BF/Film porno |
Boker | Berak |
Bokis | Bisa aja, busuk |
Bokul | Beli |
Cimeng | Ganja |
Doi | Dia |
Doku | Duit |
Doski | Dia |
Gele | Ganja |
Gokil | Gila |
Jokal | Jalan |
Jokan | Janda |
Jokaw | Jawa |
Jokal | Jalan |
Jokul | Jual |
Kece | Cakep |
Kelokur | Keluar |
Keme | Makan |
Kemoken | Kemana |
Kosakata | Artinya |
Kenokap | Kenapa |
Kokay | Kaya |
Lokit | Lihat/look it |
Lokur | Luar |
Mokal | Malu |
Mokat | Mati |
Moker | Merah |
Ngokar | Merokok |
Nokip | Minum alkohol |
Nyimeng | Hisap Ganja |
Nyokap | Ibu |
Pembokat | Pembantu/babu |
Plokis | Plisi/Polisi |
Pokis | Pisau |
Prokem | Preman |
Rokar | Rokok |
Rokes | Rese |
Rokum | Rumah |
Sedokur | Saudara |
Sendokir | Sendiri |
Sepokat | Sepatu |
Sokap | Siapa |
Tokai | Tai |
Toket | Tete/payudara |
Toku | Tua |
Rabu, 04 Februari 2009
Setiap remaja harus mempersiapkan diri sebagai khalifah Allah. Mereka harus mempunyai tujuan dan kesungguhan sebagai insan yang taat dan kreatif. Tujuan hidup yang tidak bercanggah dengan kehendak Islam hendaklah disemai ke dalam diri seorang remaja jika mereka mahu berjaya dan maju sebagai generasi yang cemerlang dan diberkati.
Pengendalian Diri
Remaja memerlukan pengendalian diri kerana remaja belum mempunyai pengalaman yang memadai dalam perkara ini. Masa remaja banyak menyentuh perasaan seorang remaja sehingga menimbulkan jiwa yang sensitif dan peka terhadap diri dan lingkungannya. Perkembangan ini ditandai dengan cepatnya pertumbuhan fizikal dan seksual. Akibat dari pertumbuhan fizikal dan seksual yang cepat itu maka timbullah kegoncangan dan kebingungan dalam diri remaja, khususnya dalam memahami hubungan lain jenis.
Dari keadaan yang dihadapi remaja ini akan menimbulkan dua masalah. Pertama dorongan seksual kerana ingin membuktikan bahawa diri telah dewasa sehingga berakhlak yang kurang sopan di tengah masyarakat, sehingga orang ramai menilai bahawa remaja hanya menimbulkan masalah. Padahal ketika itu remaja sedang meraba-raba dalam mencari jatidirinya.Kedua, mungkin juga remaja hilang kendali dalam dirinya sehingga lebih cenderung mengikuti nafsunya itu, ataupun remaja lebih suka menyendiri dan menutup diri.
Remaja yang merasakan bahawa fizikalnya sudah seperti orang dewasa sehingga ia merasa pula harus bersikap seperti orang dewasa untuk menutup keadaan dirinya yang sebenar harus memahami bahawa anggapannya itu hanya sekadar imitasi atau peniruan. Untuk itu remaja harus pandai mengendalikan diri dalam menghadapi dunia yang penuh dengan pancaroba dan gejolak ini. Hindarilah dari hanya mengikut kehendak hati, tapi gunakanlah fikiran agar setiap keputusan yang diambil benar-benar mengikuti citarasa ibu bapa, masyarakat dan agama.
Rasa Kebebasan Remaja
Pada usia remaja sangat memerlukan kebebasan emosional dan material. Kematangan dalam bidang fizikal atau tubuh mendorong remaja untuk berdikari dan bebas dalam mengambil keputusan untuk dirinya sehingga remaja terlepas dari emosi ibu bapa dan keluarga. Ramai ibu bapa tidak memahami keinginan yang tersimpan di dalam jiwa remaja, sehingga membatasi sikap, keperibadian dan tindakan-tindakan mereka, dengan alasan merasa belas kasihan dan lain-lain. Dengan cara ibu bapa sedemikian remaja merasa dirinya tidak dipercayai oleh orang tuanya, akibatnya remaja yang tidak memahami akan hakikat dirinya sendiri akan memberontak dan melawan kepada kedua ibu bapa.
Remaja yang beriman akan mengerti bahawa rasa kebebasan yang timbul dari dalam dirinya itu bukan selamanya harus dituruti, tetapi harus diatasi dengan cara yang bijaksana. Memang betul dalam satu aspek remaja memerlukan kebebasan untuk menentukan keputusannya, namun dari aspek lain remaja masih memerlukan orang tua untuk membimbing dan memberi tunjuk ajar kepadanya. Jadi berfikirlah secara positif agar tuntutan dalam diri itu tidak mengalahkan tuntutan dan kehendak mulia orang tua terhadap diri anaknya. Jika ini dapat diatur secara efektif maka tidak akan timbul konflik kejiwaan dalam diri seorang remaja.
Rasa Kekeluargaan Remaja
Sebetulnya keperluan remaja terhadap kebebasan diri sendiri dan ingin berdikari itu bertentangan dengan keperluannya untuk bergantung terhadap ibu bapanya. Gejolak jiwa tersebut membuat remaja merasa tidak aman, kerana dari satu aspek ia sangat memerlukan keluarganya, namun dari segi yang lain dia ingin berdakari. Pengalaman kejiwaan semacam ini menyebabkan remaja menjadi bingung dan tidak menentu. Bagi remaja yang mengerti peristiwa yang sedang menimpa jiwanya dia akan berhati-hati dalam mengmbil sebarang tindakan, sehingga ia akan menjadi remaja yang tidak tertekan perasaan.
Rasa kekeluargaan dalam diri remaja ini bukan saja terjadi dalam lingkungan ibu bapa dan sanak saudara, tetapi juga pada kelompok teman seperjuangan, organisasi, sukan dan lain-lain. Jika perasaan ini disemai dengan baik, maka remaja tidak akan mengalami stres dan tekanan perasaan dan menjadikan kecenderungan jiwanya itu ke arah yang positif.
Kehidupan Sosial Remaja
Remaja sangat memerlukan agar kehadirannya diterima oleh orang-orang yang ada dalam lingkungannya, di rumah, di sekolah ataupun dalam masyarakat di mana ia tinggal. Rasa diterima kehadirannya oleh semua pihak ini menyebabkan remaja merasa aman, kerana ia merasa bahawa ada dukungan dan perhatian terhadap dirinya. Perkara ini merupakan motivasi yang baik bagi diri remaja untuk lebih berjaya dalam menghadapi kehidupannya.
Penerimaan masyarakat terhadap diri seseorang berperanan dalam mewujudkan kematangan emosi. Pada umumnya remaja sangat peka terhadap pujian dan cacian disekitarnya sehingga menyebabkan remaja mudah tersinggung. Jika ini terjadi remaja hendaklah memahami bahawa tidak semua manusia itu dalam keadaan serba baik, kemungkinan kesilapan yang dilalakukan oleh masyarakat sekitar itu dapat mendorong kita lebih matang dalam menghadapi masalah. Remaja juga harus menyedari, kemungkinan juga cacian dan celaan itu timbul kerana kesalahan dari pihak remaja sendiri. Bagi remaja yang beriman akan menghadapi suasana sosial semacam ini dengan lebih tenang dan sabar, sehingga ia akan menjadi remaja yang berhasil dan cemerlang.
Penyesuaian Diri Remaja
Penyesuaian diri terhadap orang lain dan lingkungan sangat diperlukan oleh setiap orang, terutama dalam usia remaja. Kerana pada usia ini remaja banyak mengalami kegoncangan dan perubahan dalam dirinya. Apabila seseorang tidak berhasil menyesuaikan diri pada masa kanak-kanaknya, maka ia dapat mengejarnya atau memperbaikinya pada usia remaja. Akan tetapi apabila tidak dapat menyesuaikan diri pada usia remaja, maka kesempatan untuk memperbaikinya mungkin akan hilang untuk selama-lamanya, kecuali boleh didapati melalui pengaruh pendidikan dan latihan-latihan.
Remaja yang mampu menyesuaikan diri dengan orang lain dan lingkungannya mempunyai ciri-ciri antara lain; suka bekerjasama dengan orang lain, simpati, mudah akrab, disiplin dan lain-lain. Sebaliknya bagi remaja yang tidak mampu menyesuaikan dirinya dengan orang lain atau lingkungannya mempunyai ciri-ciri; suka menonjolkan diri, menipu, suka bermusuhan, egoistik, merendahkan orang lain, buruk sangka dan sebagainya. Jika kebetulan remaja belum mampu menyesuaikan diri dengan cara yang lebih baik, maka berusahalah ke arah pembinaan akhlak yang mulia, maka insya Allah suatu saat nanti kita akan mampu. Seorang remaja jangan lekas putus asa dan patah hati dalam menghadapi kehidupan ini jika ingin lebih sukses dan cemerlang di masa akan datang.
Keyakinan Agama dan Nilai Murni Remaja
Keinginan remaja terhadap sesuatu kadang kala tidak dapat dipenuhi kerana dihalangi oleh ketentuan agama dan adat kebiasaan di tengah masyarakat. Pertentangan itu semakin ketara jika remaja menginginkan sesuatu hanya menurut selera dan kehendaknya saja. Mereka berpakaian yang tidak senonoh, menonton video lucah dan berperangai tidak manis di pandang mata, padahal semua perbuatan ini berlawanan dengan ketentuan agama dan nilai-nilai murni. Bagi remaja yang padai menempatkan dirinya pada posisi yang betul maka dia akan menghindari segala keinginan yang tercela dari kehidupannya.
Pertentangan antara keinginan remaja dengan ketentuan agama ini menyebabkan jiwa remaja memberontak dan berusaha menepis kenyataan itu dengan menurutkan kata hatinya.Remaja yang berhemah tinggi dan berakhlak mulia serta mempunyai lingkungan keluarga yang menjalankan perintah agama, maka perkara ini dengan mudah mereka hadapi. Namun bagi remaja yang telah terlanjur melaksanakan sesuatu yang berlawanan dengan perintah agama hendaklah berusaha memperbaiki diri agar tidak sentiasa terlena dengan sesuatu pengaruh dan kenikmatan yang bersifat semantara itu.
Demikianlah di antara pengaruh atau gejolak jiwa yang terjadi dalam diri seorang remaja. Semuanya memerlukan perhatian remaja dalam memahami dirinya sendiri, serta perhatian ibu bapa agar ada saling pengertian dalam menghadapi dan memahami seorang insan yang berstatus REMAJA. Semoga informasi tentang remaja ini berguna dalam menjana para remaja dan pelajar dalam menghadapi abad yang penuh dengan cabaran dan godaan ini.
Senin, 02 Februari 2009
TIPS
TIPS CEGAH JERAWAT
Wajah merupakan salah satu bagian dari penampillan yang paling sering dilihat orang. Mendapatkan wajah yang alami, bersih, dan jauh dari timbunan jerawat tentunya bukan hal yang mudah.
Seperti yang dikutip dari Cosmopolitan, untuk tetap menjaga kesehatan wajah, ada beberapa tip khusus untuk mengatasi jerawat, yaitu dengan:
Rajin mencuci muka
Jerawat timbul karena wajah yang kotor tidak segera dibersihkan. Debu dan kotoran yang melekat pada wajah menjadi alasan utama mengapa wajah menjadi cepat berjerawat. Oleh karena itu, cucilah wajah sebelum tidur dan pada saat merasa wajah tengah kotor. Minimal dua kali dalam satu hari wajah harus dibersihkan.
Menjaga makanan
Dengan tidak memakan makanan yang berlemak Anda bisa sedikit terhindarkan dari jerawat yang akan meghiasi wajah. Pilihlah bahan makanan yang rendah kandungan lemaknya. Selain bisa membuat tubuh terlihat lebih lebar, lemak ternyata juga berpengaruh pada kesehatan wajah.
Kontrol stres
Bila Anda bisa menyelesaikan masalah tanpa harus mengalami stres yang berkepanjangan, dipercaya hal ini juga akan berpengaruh terhadap kesehatan kulit wajah. Tetapi bila tidak bisa mengontrol stres dengan baik, hal ini bisa menimbulkan jerawat di kulit wajhmu yang lembut.
Gunakan masker wajah
Masker wajah punya manfaat yang sangat penting bagi kesehatan wajah. Selain bermanfaat untuk mengencangkan dan peremajaan kulit, masker juga mempunyai manfaat untuk mengatasi jerawat. Jadi mulai sekarang rajin-rajinlah menggunakan masker wajah.
Hindari kebiasaan memencet jerawat
Gemas melihat jerawat menghiasi wajah tentunya kerap membuat Anda ingn memencetnya. Padahal yang sebenarnya terjadi, ketika memencet jerawat, hal ini akan menimbulkan noda hitam yang sangat sulit untuk dihilangkan. Oleh karena itu mulai sekarang hindarilah kebiasaan buruk dengan memencet jerawat, karena itu hanya membuat penampilan menjadi berkurang kecantikannya.
Semoga bermanfaat…
Sumber : Okezone
Rabu, 21 Januari 2009
PsikoLoGI
Perkembangan Psikologi Remaja
Pada umumnya remaja didefinisikan sebagai masa peralihan antara masa anak dan masa dewasa yang berjalan antara umur 12 tahun sampai 21 tahun.
Setiap tahap perkembangan manusia biasanya dibarengi dengan berbagai tuntutan psikologis yang harus dipenuhi, demikian pula pada masa remaja. Sebagian besar pakar psikologi setuju, bahwa jika berbagai tuntutan psikologis yang muncul pada tahap perkembangan manusia tidak berhasil dipenuhi, maka akan muncul dampak yang secara signifikan dapat menghambat kematangan psikologisnya di tahap-tahap yang lebih lanjut. Berikut ini merupakan berbagai tuntutan psikologis yang muncul di tahap remaja, berdasarkan pengalaman penulis selama menjadi pendidik.
Remaja dapat menerima keadaan fisiknya dan dapat memanfaatkannya secara efektif
Sebagian besar remaja tidak dapat menerima keadaan fisiknya. Hal tersebut terlihat dari penampilan remaja yang cenderung meniru penampilan orang lain atau tokoh tertentu. Misalnya si Dewi merasa kulitnya tidak putih seperti bintang film, maka Dewi akan berusaha sekuat tenaga untuk memutihkan kulitnya. Perilaku Dewi yang demikian tentu menimbulkan masalah bagi dirinya sendiri dan orang lain. Mungkin Dewi akan selalu menolak bila diajak ke pesta oleh temannya sehingga lama-kelamaan Dewi tidak memiliki teman, dan sebagainya.
Remaja dapat memperoleh kebebasan emosional dari orang tua
Usaha remaja untuk memperoleh kebebasan emosional sering disertai perilaku “pemberontakan” dan melawan keinginan orang tua. Bila tugas perkembangan ini sering menimbulkan pertentangan dalam keluarga dan tidak dapat diselesaikan di rumah , maka remaja akan mencari jalan keluar dan ketenangan di luar rumah. Tentu saja hal tersebut akan membuat remaja memiliki kebebasan emosional dari luar orangtua sehingga remaja justru lebih percaya pada teman-temannya yang senasib dengannya. Jika orang tua tidak menyadari akan pentingnya tugas perkembangan ini, maka remaja Anda dalam kesulitan besar. Hal yang sama juga dilakukan remaja terhadap orang-orang ‘yang dianggap sebagai pengganti orang tua’, guru misalnya.
Remaja mampu bergaul lebih matang dengan kedua jenis kelamin
Pada masa remaja, remaja sudah seharusnya menyadari akan pentingnya pergaulan. Remaja yang menyadari akan tugas perkembangan yang harus dilaluinya adalah mampu bergaul dengan kedua jenis kelamin maka termasuk remaja yang sukses memasuki tahap perkembangan ini. Ada sebagaian besar remaja yang tetap tidak berani bergaul dengan lawan jenisnya sampai akhir usia remaja. Hal tersebut menunjukkan adanya ketidakmatangan dalam perkembangan remaja tersebut.
Mengetahui dan menerima kemampuan sendiri
Banyak remaja yang belum mengetahui kemampuannya. Bila remaja ditanya mengenai kelebihan dan kekurangannya pasti mereka akan lebih cepat menjawab tentang kekurangan yang dimilikinya dibandingkan dengan kelebihan yang dimilikinya. Hal tersebut menunjukkan bahwa remaja tersebut belum mengenal kemampuan dirinya sendiri. Bila hal tersebut tidak diselesaikan pada masa remaja ini tentu saja akan menjadi masalah untuk perkembangan selanjutnya (masa dewasa atau bahkan sampai tua sekalipun).
Memperkuat penguasaan diri atas dasar skala nilai dan norma
Skala nilai dan norma biasanya diperoleh remaja melalui proses identifikasi dengan orang yang dikaguminya terutama dari tokoh masyarakat maupun dari bintang-bintang yang dikaguminya. Dari skala nilai dan norma yang diperolehnya akan membentuk suatu konsep mengenai harus menjadi seperti siapakah “aku” ?, sehingga hal tersebut dijadikan pegangan dalam mengendalikan gejolak dorongan dalam dirinya. Maka penting bagi orang tua dan orang-orang ‘yang dianggap sebagai pengganti orang tua’ untuk mampu menjadikan diri mereka sendiri sebagai idola bagi para remaja tersebut.
Selain berbagai tuntutan psikologis perkembangan diri, kita juga harus mengenal ciri-ciri khusus pada remaja, antara lain:
- Pertumbuhan Fisik yang sangat Cepat
- Emosinya tidak stabil
- Perkembangan Seksual sangat menonjol
- Cara berfikirnya bersifat kausalitas (hukum sebab akibat)
- Terikat erat dengan kelompoknya
Secara teoritis beberapa tokoh psikologi mengemukakan tentang batas-batas umur remaja, tetapi dari sekian banyak tokoh yang mengemukakan tidak dapat menjelaskan secara pasti tentang batasan usia remaja karena masa remaja ini adalah masa peralihan.
Pada umumnya masa remaja dapat dibagi dalam 2 periode yaitu:
1. Periode Masa Puber usia 12-18 tahun
a. Masa Pra Pubertas: peralihan dari akhir masa kanak-kanak ke masa awal pubertas. Cirinya:
- Anak tidak suka diperlakukan seperti anak kecil lagi
- Anak mulai bersikap kritis
b. Masa Pubertas usia 14-16 tahun: masa remaja awal. Cirinya:
- Mulai cemas dan bingung tentang perubahan fisiknya
- Memperhatikan penampilan
- Sikapnya tidak menentu/plin-plan
- Suka berkelompok dengan teman sebaya dan senasib
c. Masa Akhir Pubertas usia 17-18 tahun: peralihan dari masa pubertas ke masa adolesen. Cirinya:
- Pertumbuhan fisik sudah mulai matang tetapi kedewasaan psikologisnya belum tercapai sepenuhnya
- Proses kedewasaan jasmaniah pada remaja putri lebih awal dari remaja pria
2. Periode Remaja Adolesen usia 19-21 tahun
Merupakan masa akhir remaja. Beberapa sifat penting pada masa ini adalah:
- perhatiannya tertutup pada hal-hal realistis
- mulai menyadari akan realitas
- sikapnya mulai jelas tentang hidup
- mulai nampak bakat dan minatnya
Dengan mengetahui berbagai tuntutan psikologis perkembangan remaja dan ciri-ciri usia remaja, diharapkan para orangtua, pendidik dan remaja itu sendiri memahami hal-hal yang harus dilalui pada masa remaja ini sehingga bila remaja diarahkan dan dapat melalui masa remaja ini dengan baik maka pada masa selanjutnya remaja akan tumbuh sehat kepribadian dan jiwanya.
Permasalahan yang sering muncul sering kali disebabkan ketidaktahuan para orang tua dan pendidik tentang baerbagai tuntutan psikologis ini, sehingga perilaku mereka seringkali tidak mampu mengarahkan remaja menuju kepenuhan perkembangan mereka. Bahkan tidak jarang orang tua dan pendidik mengambil sikap yang kontra produktif dari yang seharusnya diharapkan, sehingga semakin mengacaukan perkembangan diri para remaja tersebut. Sebuah PR yang panjang bagi orang tua dan pendidik, yang menuntut mereka untuk selalu mengevaluasi sikap yang diambil dalam pendidikan remaja yang dipercayakan kepada mereka. Dengan demikian, diharapkan para orang tua dan pendidik dapat memberikan rangsangan dan motivasi yang tepat untuk mendorong remaja menuju pada kepenuhan dirinya.
Selasa, 20 Januari 2009
One NIGHT
I'm alone...
One night
It's very Dark...
One Night
It's very BeautifuL...
One Night
I can't to forget it...
On One Night
There are some Nice Memories
I'm very Like it
I'll remember it
But...
I'm very afraid if...
All of beautiful Night are lost...
by: N_41_Ma